Pariwisata Itu Candu
Berawal dari cita-cita. Iya,
cita-cita. Dahulu anak kecil dituntut untuk mempunyai cita-cita, ya mungkin
karena untuk memotivasi mereka. Kebanyakan anak-anak ditanya, “kelak, mau jadi
apa?” atau “cita.citanya apa?” mayoritas anak-anak pasti menjawab dokter,
polisi, tentara atau bahkan super hero kebanggaannya. Tapi aku tidak. Saat
ditanya soal cita-cita, aku selalu menjawab kalau aku mempunyai dua cita- cita.
Yang pertama cita- cita aku selalu profesi dan berubah-ubah seiring waktu
seperti pramugari, dokter, dan sempet punya obsesi jadi model hahaha dan
cita-cita kedua, aku selalu menjawab dengan bangganya kalau aku mau KELILING
DUNIA jika sudah besar nanti. Dulu, cita-cita itu hanya asal bicara dan tanpa
pikir panjang. Tapi dibalik cita-cita itu terdapat sebuah ambisi yang harus aku
wujudkan.
Dimulai
lah sejak sd, aku sangat senang jika mama mengajak ku ke tempat wisata atau ke
tempat-tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Aku lebih senang jika
aku diajak ke kebun binatang atau pegunungan dibandingkan dengan diajak
berbelanja ke mall karena menurutku, disana terlalu banyak orang ramai dan kebahagiaan
yang terlihat hanya karena mereka telah mendapatkan sesuatu. Tetapi dengan
mengunjungi tempat wisata, aku melihat kebahagiaan orang-orang yang lebih
daripada itu, dan terlihat lebih tulus. Seperti saat aku sering melihat
kebahagiaan sebuah keluarga yang bersama-sama mengunjungi tempat wisata, mereka
bisa tertawa dengan lepas sambil menikmati lingkungan sekitarnya. Yap, karena
pariwisata seseorang mendapatkan bahagia itu.
Beranjak
remaja, aku mulai berani untuk mengunjungi suatu tempat lebih jauh lagi.
Bayangkan saja, kelas 2 smp aku sudah berani untuk pergi dari bandung ke kawah
putih menggunakan motor dengan sahabat perempuanku bernama dian dan hanya
berdua. Sedangkan jarak cukup jauh dan jalannya berkelok. Aku senang berpergian
jauh, sensasi yang di dapatkan saat mengunjungi tempat baru adalah kepuasan
batin bagiku. Saat remaja itu pula, aku berniat untuk menabung yang tujuannya hanya
untuk aku traveling. Berbeda dengan remaja layaknya yang mengumpulkan uang
untuk rumpi di mall, hangout atau membeli peralatan perempuan lainnya.
Setelah
aku tumbuh dan menjadi wanita yang sudah mempunyai ktp dan sim alias sudah 17
tahun, aku bersekolah di smk dengan jurusan yang ku pilih adalah usaha jasa
pariwisata. Ya, masih tidak jauh dari pariwisata. Aku berharap, dengan aku
masuk smk jurusan ini bisa menjadi langkah awal aku untuk menjelajahi negeri
Indonesia tercinta ku ini dan melancong ke Negara orang. And finally, sedikit
demi sedikit mimpi ku tercapai. Aku mengetahui beberapa hal yang terkait dengan
pariwisata dan aku mulai bangga dengan diriku sendiri karena aku mengetahui
detail industry di dalam hobiku, dan cita-citaku ini. Setelah mengunjungi
beberapa kota di Indonesia, aku mulai sangat mencintai negriku ini, betapa
indahnya pemandangan alam yang sudah di perlihatkan. Saat aku sudah melihat
indahnya Bali, cantiknya Kawah Ijen, nyamannya kota jogja, bersihnya solo, teraturnya
Surabaya, ragam atraksi Malang dan Bandung yang selalu membuat aku rindu.
Banyak orang mengatakan kalau cinta itu buta, dan lewat pariwisata, pepatah itu
seolah benar. Pariwisata itu membuatku buta karena pariwisata adalah cinta.
![]() |
Dream Land-Bali-2013 |
Kawah Gunung Ijen-Banyuwangi-2015 |
Perjalanan
ku tak berakhir disitu, kini, aku kuliah di salah satu perguruan tinggi negri
pariwisata dan aku memilih jurusan perjalanan. God give me the way, saat ada
niat, pasti ada jalan. Melalui jurusan ku ini, aku telah mengunjungi lebih dan
lebih lagi destinasi wisata. Aku sangat bersyukur pada Allah hingga detik ini,
karena telah memberiku kesempatan untuk melihat tempat-tempat yang indah,
merasakan angin, udara dan atmospir yang berbeda. Aku telah berjalan jauh
hingga ke NTB, kemudian untuk pertama kalinya aku menginjakan kaki ku di gunung
Arjuno, dan gunung kecil lainnya di jawa barat. Kemudian, dengan rasa yang
masih tak percaya aku telah mengunjungi Negara Singapore yang begitu megahnya
dan Negara Thailand dengan kebudayaan dan suasana yang luar biasa.
![]() |
Pendakian Gunung Arjuno-Kediri-2014 |
![]() |
Merlion Park-Singapore-2014 |
![]() |
Wat Pho-Thailand-2014 |
Aku tidak pernah bosan untuk
berjalan jauh, jauh, dan lebih jauh lagi. Ada kepuasaan batin dalam pariwisata
yang tidak aku dapatkan dalam hal lainnya. Aku masih terus berambisi untuk
dapat mengunjungi beribu-ribu destinasi wisata yang masih menyimpan keindahan.
Sepertinya, aku ingin terus menerus berwisata. Tidak pernah bosan dan aku sebut
pariwisata ini adalah CANDU.
Komentar
Posting Komentar